Rabu, 04 Januari 2012


Tugas kelompok                                                                                Dosen Pengampu
Bahasa Indonesia                                                                              Martalena, S.Pd





PENGERTIAN JENIS DAN TEKNIK MEMBACA



DI SUSUN OLEH
KELOMPOK XI
Taswirudin (11011101840)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2010

KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberi nikmat kesehatan dan nikmat iman dan salawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw yang menebar rahmat di bumi Allah ini. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia dengan tema membaca, merupakan tugas kelompok dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada  Ibu Martalena, S,Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia. Dan penulis berterima kasih pada teman-teman yang telah membantu, member pengarahan dalam melaksanakn tugas kelompok ini
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini Bahasa Indonesia banyak kekurangan yang temanya membaca, oleh karena itu penulis kritik dan saran dari Ibu Pembimbing dan teman-teman sangat berarti bagi penyempurnaan makalah ini.
Semoga Allah SWT, senantiasa melindundungi dan merahmati kita semua Amin.


                                 Pekanbaru,   oktober 2010


                Taswirudin
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.............................................................................          i
DAFTAR ISI............................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang............................................................................          1
1.2 Tujuan.......................................................................................          1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca.................................................................          2
2.2 Jenis Membaca..........................................................................          6
2.3 Teknik Membaca......................................................................          9
BAB III PENUTUP
          3.1 Kesimpulan...............................................................................          11
          3.2 Saran........................................................................................          11
DAFTAR PUSTAKA                                                                                      12
                       

                                                                                           
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita membaca untuk mendapatkan ilmu dan informasi dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus mempelajari jenis membaca dan teknik membaca. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita membaca dengan baik dan benar.Terutama bagi mahasiswa/i. Karena ketika seorang mahasiswa membaca pasti mencari ilmu atau informasi, ia harus bisa membaca  dengan baik dan benar.Apabila seorang siswa/i menggunakan teknik membaca yang baik ,maka akan memperoleh wawasan yang luas.
Dewasa ini, dari sekian banyak orang, yang membaca  benar amat sedikit. Bahkan yang lebih parahnya masih ada diantara mereka yang jarang membaca . Oleh karena itu harus  para mahasiswa belajar membaca dari kecil karena membaca sangat penting. Dengan membacalah kita dapat berbagai macam pengetahuan.
1.2 Tujuan
Pendidikan membaca  memberikan bekal kemampuan dasar membaca, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi mahasiswa/i sesuai tingkat perkembangannya. Kemudian, tujuan pembelajaran sastra adalah meningkatkan mutu dan kualitas dalam sastra bahasa Indonesia





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah  salah satu di antara empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuannya. Menurut Bowman and Bowman (1991: 265) membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Dengan mengajarkan kepada anak cara membaca berarti memberi anak tersebut sebuah masa depan yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengekplorasi “dunia” mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan tujuan hidupnya
Membaca  bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam membaca. Secara umum faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti pengajar, siswa . kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta teknik mempelajari materi pelajaran.
Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam membaca adalah penguasaan teknik-teknik membaca. Ada beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan untuk dapat mencapai prestasi membaca yang baik, diantaranya dengan teknik survei, question, read, recite, dan review (SQ3R), dan teknik scanning and skimming. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah teknik skimming dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar membaca serta mengevaluasi apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dan perempuan.
Perbedaan hasil belajar antara pelajar laki-laki dan perempuan yang diajar dengan teknik skimming dianggap perlu untuk diteliti karena menurut teori keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam minat baca dan kemampuan linguistiknya. Misalnya, secara teori kemampuan linguistic perempuan pada umumnya berkembang lebih dahulu dan lebih baik jika dibandingkan dengan laki-laki. Harris (1998:58) mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dalam sikap belajar. Misalnya
perempuan biasanya menggunakan strategi belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Perbedaan karakteristik ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan skimming mereka.Menurut Wiener dan Bazerman (1978: 65), skimming adalah proses
membaca cepat untuk mencari fakta. Orang yang membaca dengan
menggunakan teknik skimming harus melihat kalimat-kalimat yang
diperkirakan mengandung informasi yang diperlukan secara cepat untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada dalam setiap paragraf. Jadi, ketika seseorang melakukan skimming, ia berarti tengah mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Untuk melakukan proses skimming dengan benar perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Seorang pembaca perlu memastikan bahwa dirinya mengetahui informasi yang dibutuhkan,
2. Seorang pembaca harus melihat baris demi baris, kalimat per kalimat secara cepat,
3. Seorang pembaca perlu mengingat dan berpikir tentang informasi yang dibutuhkan selama ia melakukan proses skimming, dan (4) Pembaca perlu memperlambat proses skimmingnya ketika mendapatkan kalimat-kalimat yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang dicarinya
Miclulecky (1990 : 138-139) menambahkan bahwa skimming adalah salah satu teknik membaca secara cepat. Skimming yang efektif memerlukan kemampuan pembaca untuk dapat memproses teks secara cepat sehingga mendapatkan gambaran umum tentang teks tersebut. Skimming berbeda dengan scanning, teknik lain membaca secara cepat. Scanning berguna untuk menemukan informasi khusus dari sebuah teks, seperti nomor telepon, sebuah kata di kamus, tanggal lahir pada buku biografi dan lain-lain. Akan tetapi, skimming lebih komprehensif. Skimming yang efektif membutuhkan pengetahuan tentang organisasi teks, kata-kata kunci (lexical clues), kemampuan untuk menentukan pikiran utama (main idea), dan kemampuan membaca lainnya
Skimming dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dan untuk menentukan apakah akan meneruskan membaca atau tidak, atau untuk me-review teks yang telah dibaca.
Langkah-langkah yang di sarankan Mikulecky (1990) untuk melakukan skimming pada sebuah artikel adalah sebagai berikut:
1. Bacalah paragraf pertama dan kedua untuk mendapatkan overview dari sebuah artikel,
2. Pada paragraf ketiga dan selanjutnya, mulailah tinggalkan bagian-bagian yang tidak diperlukan dan bacalahkalimat-kalimat dan frase-frase kunci untuk mendapatkan main idea dan beberapa detail yang dibutuhkan.
 3 Bacalah seluruh paragraf terakhir yang biasanya merupakan sebuah rangkuman dari sebuah artikel
Dalam konteks membaca mempunyai tujuan seperti untuk mendapatkan maklumat atau fakta berkaitan dengan sesuatu tajuk atau perkara untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang sesuatu tajuk atau perkara untuk memahami sesuatu persoalan atau menjelaskan kefahaman tentang sesuatu konsep untuk mengumpul pelbagai pendapat berkaitan dengan sesuatu persoalan Secara umumnya seseorang perlu menguasai dua teknik membaca, yaitu; membaca pantas membaca kritis untuk membaca pantas seseorang boleh menggunakan teknik skimming dan scanning, manakala untuk membaca dengan kritis seseorang boleh menggunakan teknik seperti KWLH dan SQ3R.
Teknik Membaca KWLH, KWLH adalah singkatan bagi yang berikut
K (know) Apa yang telah diketahui (sebelum membaca)
W (want) Apa yang hendak diketahui (sebelum membaca)
L (learned) Apa yang telah diketahui (selepas membaca)
H (how) Bagaimana untuk mendapat maklumat tambahan – yang berkaitan
Apa yang jelas dari penjelasan tersebut adalah suatu teknik membaca kritis di mana pembaca mengingat dahulu apa yang telah diketahui membayangkan atau menentukan apa yang ingin diketahui melakukan pembacaan (bahan yang telah dipilih) mengetahui apa yang telah diperoleh dari pembacaan yang baru dilakukan menentukan apa lagi yang perlu diperoleh (sekiranya perlu membuat pembacaan seterusnya).
Teknik pembacaan akan pelajar menghubungkan pengetahuan yang  ada dengan apa yang dibaca menentukan apa yang telah diperoleh dari bacaannya,dan
 ingin mendapat informasi tambahan Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tema,ide pokok, , gambar-gambar atau ilustrasi, bentuk grafik. Di sini juga siswa sebenarnya menggunakan teknik membaca pantas yaitu skimming dan scanning.
Question (soal) adalah langkah yang diperlukan mahasiswa menyusun beberapa soal mengenai teks tersebut setelah mendapatkan teks tersebut berkaitan dengan tugas. Pelajar akan mencoba mencari jawaban pada soal-soal tersebut.
Read (baca) adalah peringkat mahasiswa membaca bahan atau teks tersebut secara aktif serta mencoba mendapat segala jawaban soal-soal yang telah disusunnya.
Recite (mengingat kembali) adalah setelah selesai membaca, siswa mencoba  mengingat kembali apa yang telah dibaca dan meneliti segala yang telah diperoleh.
Reviuw (baca semula) merupakan peringkat terakhir. mahasiswa membaca bagian-bagian buku atau teks secara berpilih untuk mengesahkan jawaban-jawaban pada soal yang dibuatnya. di langkah ketiga. Serta membaca fakta penting.
Skimming dan Scanning Teknik skimming dan scanning ini sesuai digunakan untuk pembacaan bahan yang ringkas seperti sesuatu petikan mau pun bahan bacaan yang lebih panjang seperti buku, jurnal dan majalah. Dalam pembacaan sesuatu petikan, kita hanya memberi perhatian kepada paragrap  utama penting setiap penjelasan untuk mendapat gambaram umum. . fokus kita diberikan kepada bagian tertentu di dalam buku itu seperti tema, pendahuluan, kata pengantar, daftar isi , pembahasan dan kesimpulan.
 Scanning adalah membaca cepat untuk mendapat informasi yang khusus dan bukan untuk mendapat gambaran keseluruhan dari bahan bacaan. Pembacaan cara ini boleh melangkau bahagian-bahagian tertentu yang difikirkan kurang penting. Ketika kita membaca, kita akan menggerakkan mata kita dari atas ke bawah dengan pantas mengikuti halaman yang dibaca sambil menberi tumpuan pada informasi yang dicari.Pembacaan cara ini adalah lebih cepat daripada pembacaan cara skimming. Dalam konteks pembelajaran, skimming dan scanning boleh digunakan bersama. Biasanya, kita boleh membaca cara skimming untuk menentukan kesesuaian suatu bahan bacaan.
 2.2 Jenis Membaca
 Di tinjau dari segi mendengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :    
            A. membaca nyaring
Membaca nyaring adalah Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.



B. Membaca Dalam Hati
    Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :
I.                    Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
1.      Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kita baca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.


II.                 Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
A. Membaca Telaah Isi :
1. Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2.   Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (criticalreview), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3.      Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
5. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
2.3 Teknik Membaca
Agar setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien, kiranya diperlukan teknik tertentu. Dalam hal ini, Francis P. Robinson dari Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar
SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari : (1) Survey; (2) Question; (3) Read; (4) Recite; dan (5) Review . Dengan merujuk pada pemikiran Muhibbin Syah (2003), di bawah ini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah teknik membaca ini.
1.      Survey
Pada langkah pertama yang dilakukan  penelaahan sepintas kilas terhadap seluruh struktur teks. Tujuannya adalah untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian (heading), judul subbagian (sub-heading), istilah,
kata kunci, kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu, sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang terkandung dalam buku atau teks. Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua.
2.      Question
Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari.

3.      Read
Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.
4.      Recite
Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.
5. Review
Langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
            Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ3R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami.sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai arti yang cukup penting. Poin yamg lebih penting dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama adalah membaca. Karena ketika kita duduk dibangku kuliah, hal pertama yang harus kita pelajari adalah membaca, kemudian kita akan dapat menulis juga menghitung serta merangkai berbagai macam kalimat. Jika begitu kita akan dapat membacakan karya-karya sastra. Sastra juga sarana yang diberikan untuk mengembangkan kreatifas anak bangsa Indonesia.pepatah mengatakan bahasa melambangkan  bangsa
3.2 Saran
Sebagai Sebagai seorang masiswa dan calon pendidik ada beberapa hal yang dapat kita lakukan diantaranya:
1.sebagai calonp pendidik harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika memberikan pengajaran kepada anak didiknya.
2. sebagai calon pendidik harus memastikan bahwa anak-anak didiknya senang, suka, juga nyaman diajar oleh kita, agar mereka dapat menerima materi dengan baik dan tidak merasa terpaksa.
3.Belajarlah terus agar menjadi guru yang professional dan dalam berkomunikasi gunakanlah bahasa Indonesia
4.dan bangga berbahasa Indonesia sebagai bangsa Indonesia














DAFTAR PUSTAKA
http://segero.hufs.ac.kr/seasia/journal/11/11-
http://padepokan .it.com/2010/01/27/arti membaca/
http://akhmad sudrajat.word press.com
















                                                                             





Tidak ada komentar:

Posting Komentar