Tugas kelompok Dosen
Pengampu
Bahasa Indonesia Martalena, S.Pd
PENGERTIAN
JENIS DAN TEKNIK MEMBACA
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK XI
Taswirudin (11011101840)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF
KASIM RIAU
PEKANBARU
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada
Allah SWT, yang memberi nikmat kesehatan dan nikmat iman dan salawat serta
salam kepada Nabi Muhammad saw yang menebar rahmat di bumi Allah ini.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia dengan tema
membaca, merupakan tugas kelompok dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Martalena, S,Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia. Dan penulis berterima kasih pada
teman-teman yang telah membantu, member pengarahan dalam melaksanakn tugas
kelompok ini
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini Bahasa Indonesia banyak kekurangan
yang temanya membaca, oleh karena itu penulis kritik dan saran dari Ibu
Pembimbing dan teman-teman sangat berarti bagi penyempurnaan makalah ini.
Semoga
Allah SWT, senantiasa melindundungi dan merahmati kita semua Amin.
Pekanbaru, oktober 2010
Taswirudin
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca................................................................. 2
2.2 Jenis Membaca.......................................................................... 6
2.3 Teknik Membaca...................................................................... 9
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................... 11
3.2 Saran........................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sastra dan bahasa
Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia pendidikan. Seperti yang
kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita membaca untuk mendapatkan
ilmu dan informasi dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus mempelajari jenis
membaca dan teknik membaca. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana
cara kita membaca dengan baik dan benar.Terutama bagi mahasiswa/i. Karena
ketika seorang mahasiswa membaca pasti mencari ilmu atau informasi, ia harus
bisa membaca dengan baik dan
benar.Apabila seorang siswa/i menggunakan teknik membaca yang baik ,maka akan
memperoleh wawasan yang luas.
Dewasa ini, dari sekian banyak
orang, yang membaca benar amat sedikit.
Bahkan yang lebih parahnya masih ada diantara mereka yang jarang membaca . Oleh
karena itu harus para mahasiswa belajar
membaca dari kecil karena membaca sangat penting. Dengan membacalah kita dapat
berbagai macam pengetahuan.
1.2 Tujuan
Pendidikan membaca memberikan bekal kemampuan dasar membaca,
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi mahasiswa/i sesuai
tingkat perkembangannya. Kemudian, tujuan pembelajaran sastra adalah meningkatkan
mutu dan kualitas dalam sastra bahasa Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu di antara empat keterampilan
berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) yang penting untuk
dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat
bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan
meningkatkan ilmu pengetahuannya. Menurut Bowman and Bowman (1991: 265) membaca
merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang
hayat (life-long learning). Dengan mengajarkan kepada anak cara membaca berarti
memberi anak tersebut sebuah masa depan yaitu memberi suatu teknik bagaimana
cara mengekplorasi “dunia” mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan
untuk mendapatkan tujuan hidupnya
Membaca bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang
mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam
membaca. Secara umum faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti
pengajar, siswa . kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta teknik
mempelajari materi pelajaran.
Faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam membaca adalah penguasaan
teknik-teknik membaca. Ada beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan untuk
dapat mencapai prestasi membaca yang baik, diantaranya dengan teknik survei,
question, read, recite, dan review (SQ3R), dan teknik scanning and skimming.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah teknik skimming dapat
mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar membaca serta mengevaluasi
apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dan perempuan.
Perbedaan
hasil belajar antara pelajar laki-laki dan perempuan yang diajar dengan teknik
skimming dianggap perlu untuk diteliti karena menurut teori keduanya memiliki
karakteristik yang berbeda dalam minat baca dan kemampuan linguistiknya.
Misalnya, secara teori kemampuan linguistic perempuan pada umumnya berkembang
lebih dahulu dan lebih baik jika dibandingkan dengan laki-laki. Harris
(1998:58) mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dalam
sikap belajar. Misalnya
perempuan biasanya menggunakan strategi belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Perbedaan karakteristik ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan skimming mereka.Menurut Wiener dan Bazerman (1978: 65), skimming adalah proses
membaca cepat untuk mencari fakta. Orang yang membaca dengan
menggunakan teknik skimming harus melihat kalimat-kalimat yang
diperkirakan mengandung informasi yang diperlukan secara cepat untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada dalam setiap paragraf. Jadi, ketika seseorang melakukan skimming, ia berarti tengah mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Untuk melakukan proses skimming dengan benar perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
perempuan biasanya menggunakan strategi belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Perbedaan karakteristik ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan skimming mereka.Menurut Wiener dan Bazerman (1978: 65), skimming adalah proses
membaca cepat untuk mencari fakta. Orang yang membaca dengan
menggunakan teknik skimming harus melihat kalimat-kalimat yang
diperkirakan mengandung informasi yang diperlukan secara cepat untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada dalam setiap paragraf. Jadi, ketika seseorang melakukan skimming, ia berarti tengah mencari jawaban dari suatu pertanyaan. Untuk melakukan proses skimming dengan benar perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Seorang
pembaca perlu memastikan bahwa dirinya mengetahui informasi yang dibutuhkan,
2. Seorang
pembaca harus melihat baris demi baris, kalimat per kalimat secara cepat,
3. Seorang
pembaca perlu mengingat dan berpikir tentang informasi yang dibutuhkan selama
ia melakukan proses skimming, dan (4) Pembaca perlu memperlambat proses
skimmingnya ketika mendapatkan kalimat-kalimat yang memungkinkan untuk
mendapatkan informasi yang dicarinya
Miclulecky (1990 : 138-139) menambahkan bahwa skimming adalah
salah satu teknik membaca secara cepat. Skimming yang efektif memerlukan
kemampuan pembaca untuk dapat memproses teks secara cepat sehingga mendapatkan
gambaran umum tentang teks tersebut. Skimming berbeda dengan scanning, teknik
lain membaca secara cepat. Scanning berguna untuk menemukan informasi khusus
dari sebuah teks, seperti nomor telepon, sebuah kata di kamus, tanggal lahir
pada buku biografi dan lain-lain. Akan tetapi, skimming lebih komprehensif.
Skimming yang efektif membutuhkan pengetahuan tentang organisasi teks,
kata-kata kunci (lexical clues), kemampuan untuk menentukan pikiran utama (main
idea), dan kemampuan membaca lainnya
Skimming dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan dan untuk menentukan apakah akan meneruskan membaca
atau tidak, atau untuk me-review teks yang telah dibaca.
Langkah-langkah yang di sarankan
Mikulecky (1990) untuk melakukan skimming pada sebuah artikel adalah sebagai berikut:
1. Bacalah paragraf pertama dan kedua
untuk mendapatkan overview dari sebuah artikel,
2. Pada paragraf ketiga dan selanjutnya,
mulailah tinggalkan bagian-bagian yang tidak diperlukan dan
bacalahkalimat-kalimat dan frase-frase kunci untuk mendapatkan main idea dan
beberapa detail yang dibutuhkan.
3
Bacalah seluruh paragraf terakhir yang biasanya merupakan sebuah rangkuman dari
sebuah artikel
Dalam konteks membaca mempunyai tujuan
seperti untuk mendapatkan maklumat atau fakta berkaitan dengan sesuatu tajuk
atau perkara untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang sesuatu tajuk atau
perkara untuk memahami sesuatu persoalan atau menjelaskan kefahaman tentang
sesuatu konsep untuk mengumpul pelbagai pendapat berkaitan dengan sesuatu
persoalan Secara umumnya seseorang perlu menguasai dua teknik membaca, yaitu;
membaca pantas membaca kritis untuk membaca pantas seseorang boleh menggunakan
teknik skimming dan scanning, manakala untuk membaca dengan kritis seseorang
boleh menggunakan teknik seperti KWLH dan SQ3R.
Teknik Membaca KWLH, KWLH adalah singkatan bagi yang berikut
K (know)
Apa yang telah diketahui (sebelum membaca)
W (want)
Apa yang hendak diketahui (sebelum membaca)
L (learned)
Apa yang telah diketahui (selepas membaca)
H (how) Bagaimana untuk mendapat maklumat
tambahan – yang berkaitan
Apa yang jelas dari penjelasan tersebut
adalah suatu teknik membaca kritis di mana pembaca mengingat dahulu apa yang
telah diketahui membayangkan atau menentukan apa yang ingin diketahui melakukan
pembacaan (bahan yang telah dipilih) mengetahui apa yang telah diperoleh dari
pembacaan yang baru dilakukan menentukan apa lagi yang perlu diperoleh
(sekiranya perlu membuat pembacaan seterusnya).
Teknik pembacaan akan pelajar
menghubungkan pengetahuan yang ada
dengan apa yang dibaca menentukan apa yang telah diperoleh dari bacaannya,dan
ingin mendapat informasi tambahan Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tema,ide pokok, , gambar-gambar atau ilustrasi, bentuk grafik. Di sini juga siswa sebenarnya menggunakan teknik membaca pantas yaitu skimming dan scanning.
ingin mendapat informasi tambahan Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tema,ide pokok, , gambar-gambar atau ilustrasi, bentuk grafik. Di sini juga siswa sebenarnya menggunakan teknik membaca pantas yaitu skimming dan scanning.
Question (soal) adalah langkah yang
diperlukan mahasiswa menyusun beberapa soal mengenai teks tersebut setelah
mendapatkan teks tersebut berkaitan dengan tugas. Pelajar akan mencoba mencari
jawaban pada soal-soal tersebut.
Read (baca)
adalah peringkat mahasiswa membaca bahan atau teks tersebut secara aktif serta
mencoba mendapat segala jawaban soal-soal yang telah disusunnya.
Recite (mengingat kembali) adalah setelah
selesai membaca, siswa mencoba mengingat
kembali apa yang telah dibaca dan meneliti segala yang telah diperoleh.
Reviuw (baca semula) merupakan peringkat
terakhir. mahasiswa membaca bagian-bagian buku atau teks secara berpilih untuk
mengesahkan jawaban-jawaban pada soal yang dibuatnya. di langkah ketiga. Serta
membaca fakta penting.
Skimming dan Scanning Teknik skimming
dan scanning ini sesuai digunakan untuk pembacaan bahan yang ringkas seperti
sesuatu petikan mau pun bahan bacaan yang lebih panjang seperti buku, jurnal
dan majalah. Dalam pembacaan sesuatu petikan, kita hanya memberi perhatian
kepada paragrap utama penting setiap
penjelasan untuk mendapat gambaram umum. . fokus kita diberikan kepada bagian
tertentu di dalam buku itu seperti tema, pendahuluan, kata pengantar, daftar
isi , pembahasan dan kesimpulan.
Scanning adalah membaca cepat untuk mendapat
informasi yang khusus dan bukan untuk mendapat gambaran keseluruhan dari bahan
bacaan. Pembacaan cara ini boleh melangkau bahagian-bahagian tertentu yang
difikirkan kurang penting. Ketika kita membaca, kita akan menggerakkan mata
kita dari atas ke bawah dengan pantas mengikuti halaman yang dibaca sambil
menberi tumpuan pada informasi yang dicari.Pembacaan cara ini adalah lebih
cepat daripada pembacaan cara skimming. Dalam konteks pembelajaran, skimming
dan scanning boleh digunakan bersama. Biasanya, kita boleh membaca cara
skimming untuk menentukan kesesuaian suatu bahan bacaan.
2.2 Jenis Membaca
Di tinjau dari segi mendengar atau tidaknya suara pembaca waktu
melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :
A. membaca nyaring
A. membaca nyaring
Membaca
nyaring adalah Membaca
nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat
menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran,
perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam
membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
B. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam
hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca
intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :
I.
Membaca
Ekstensif
Membaca
ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :
1. Membaca Survai (Survey Reading)
Membaca
survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan
bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan
pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari
isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
2. Membaca Sekilas
Membaca
sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan
kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang
dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam
melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha
memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang
mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat
mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir
tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan
yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa
ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk
tulisa yang sedang kita baca,
(f) gerakan mata kembali pada
kata-kata sebelumnya.
3. Membaca Dangkal (Superficial
Reading)
membaca
dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang
bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini
biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan
yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
II.
Membaca
Intensif
Membaca
intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk
menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif
adalah :
A. Membaca Telaah Isi :
1. Membaca Teliti
Membaca
jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang
perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2. Membaca Pemahaman
Membaca
pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary
standards), resensi kritis (criticalreview), dan pola-pola fiksi (patterns of
fiction).
3. Membaca Kritis
Membaca
kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam,
evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna
baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4. Membaca Ide
Membaca
ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
5. Membaca Kreatif
5. Membaca Kreatif
Membaca
kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat,
makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya
untuk kehidupan sehari-hari.
2.3 Teknik Membaca
Agar setiap
aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien, kiranya
diperlukan teknik tertentu. Dalam hal ini, Francis P. Robinson dari Universitas
Negeri Ohio Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang
dikenal dengan sebutan SQ3R. Teknik ini bersifat praktis dan dapat
diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar
SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan
dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari : (1) Survey;
(2) Question; (3) Read; (4) Recite; dan (5) Review
. Dengan merujuk pada pemikiran Muhibbin Syah (2003), di bawah ini akan
diuraikan secara singkat langkah-langkah teknik membaca ini.
1. Survey
Pada langkah
pertama yang dilakukan penelaahan
sepintas kilas terhadap seluruh struktur teks. Tujuannya adalah untuk
mengetahui panjangnya teks, judul bagian (heading), judul subbagian (sub-heading),
istilah,
kata kunci,
kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu,
sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang terkandung dalam
buku atau teks. Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas,
dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya)
untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan
sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan
daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua.
2. Question
Langkah kedua
adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan
bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan
bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang
sedang dipelajari.
3. Read
Langkah
ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif
juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan
mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang
telah disusun pada langkah kedua.
4. Recite
Langkah
keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas
pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka
catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah
pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab
pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk
yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.
5. Review
Langkah
terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan
seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
Meski
terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ3R ini dianggap
lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih
memahami.sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan
dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti yang telah dikatakan
sebelumnya bahwa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai arti yang
cukup penting. Poin yamg lebih penting dalam pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia terutama adalah membaca. Karena ketika kita duduk dibangku kuliah,
hal pertama yang harus kita pelajari adalah membaca, kemudian kita akan dapat
menulis juga menghitung serta merangkai berbagai macam kalimat. Jika begitu
kita akan dapat membacakan karya-karya sastra. Sastra juga sarana yang
diberikan untuk mengembangkan kreatifas anak bangsa Indonesia.pepatah
mengatakan bahasa melambangkan bangsa
3.2
Saran
Sebagai Sebagai seorang masiswa dan calon
pendidik ada beberapa hal yang dapat kita lakukan diantaranya:
1.sebagai calonp pendidik harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika memberikan pengajaran
kepada anak didiknya.
2. sebagai calon pendidik harus
memastikan bahwa anak-anak didiknya senang, suka, juga nyaman diajar oleh kita,
agar mereka dapat menerima materi dengan baik dan tidak merasa terpaksa.
3.Belajarlah terus agar menjadi guru
yang professional dan dalam berkomunikasi gunakanlah bahasa Indonesia
4.dan
bangga berbahasa Indonesia sebagai bangsa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://segero.hufs.ac.kr/seasia/journal/11/11-
http://padepokan .it.com/2010/01/27/arti membaca/
http://akhmad
sudrajat.word press.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar