Rabu, 04 Januari 2012

Ilmu Pendidikan Islam


Tugas Mandiri                                                                                            Dosen pembimbing
Ilmu Pendidikan Islam                                                                                    Kasmiati, M.Ag


RINGKASAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DI SUSUN OLEH
                                                  Taswirudin       


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2010

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah-Nya. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah diberikan oleh dosen pembimbing tepat waktunya walaupun cukup sederhana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kasmiati, M.Ag  selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam ini. Dan penulis berterima kasih pada teman-teman yang telah memberi pengarahan dan petunjuk dalam pembuatan makalah ini.  
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pembimbing maupun teman-teman sangat penulis dkk harapkan tegur sapanya untuk perbaikan makalah ini dan selanjutnya.
Kepada Allah SWT, kami memohon taufik dan hidayah-Nya semoga dalam pembuatan makalah ini senantiasa dalam keridhaannya-Nya. Amin.

                                                                    Pekanbaru,   desember 2010


                                                                                     Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2           Permasalahan..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1           Pengertian Ilmu Pendidikan Islam....................................................... 5
2.2           Objek dan Struktur Pendidikan Islam................................................. 6
2.3           Fungsi Peranan dan Tujuan Pendidikan Islam ..................................... 7
2.4           Landasan Dasar Pemikiran Islam........................................................ 8
2.5           Pengertian Pendidikan Islam............................................................... 9
2.6           Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam......................................................... 10
2.7           Fungsi Pendidikan Islam .................................................................... 11
2.8           Manusia dan Pendidikan Menurut Aliran Filsafat Pendidik................... 12
2.9           Tujuan Pendidikan Islam.................................................................... 13
2.10... Pendidik Dalam Pendidikan Islam,...................................................... 14    
2.11... Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam............................................... 15
2.12... Materi atau Kurikulum Pendidikan Islam............................................. 16
2.13... Metode Pendidikan Islam................................................................... 17
2.14... Evaluasi Pendidikan Islam.................................................................. 18
2.15... Manajemen Pendidikan Islam............................................................. 19
2.16... Tanggung JawabPendidikan Islam...................................................... 20
2.17... MediaPendidikan Islam...................................................................... 22

BAB III PENUTUP
3.1           Kesimpulan ....................................................................................... 21
3.2           Saran ................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 23
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Teori pendidikan sampai kapanpun selalu saja relevan dan memiliki ruang yang cukup signifikan untuk ditinjau ulang. Ada tiga hal tentang pendidikan menjadi alasan, yaitu pertama melibatkan sosok manusia yang bersifat dinamis, baik sebagai pendidik, peserta didik, maupun penanggung jawab pendidikan, kedua perlunya adanya inovasi pendidikan akibat adanya perkembangan sains dan teknologi, ketiga tuntutan globalisasi yang meleburkan sekat-sekat agama, ras, budaya, dan bahkan falsafah suatu bangsa.
Ketiga alasan tersebut tentunya harus di jawab dan diikuti dan dijawab oleh dunia pendidikan, demi kelangsungan hidup manusia dalam situasiyang srba dinamik, inovatif dan semakin mengglobal.

1.2.      Permasalahan
Masalah pendidikan sekarang lebih banyak yang kearah ilmu fardu kifayah dari pada ilmu dunia. Jadi kita berharap kita lebih mengutamakan ilmu agama baru kita baru ke ilmu-ilmu umum. Masalah ekonomi yang mempengaruhi pendidikan seseorang.





BAB II
PEMBAHASAN
      2.1.      Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan), At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam), At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam islam), At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (pendidikan dikalangan Orang-orang Islam), dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).
Menurut istilah pengertian pendidikan adalah pembentukan kepribadian muslim. Nabi telah mengajak untuk orang beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metoda dan pendekatan. Dari satu segi kita melihat, bahwa pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Disegi lainnya, pendidikan islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis.
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan isla adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran isdalam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama. Maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang bertugas mendidik adalah para nabi dan rasul, selanjutnya para ulama dan cerdik pandailah penerusnya1.



                                                               
1.Dr. Zakiah daradjat,dkk, ilmu pendidikan islam,Jakarta: Bumi Aksara,2009. Hal 25-28

      2.2.      Objek dan Struktur Pendidikan Islam
Objek dalam pendidikan islam adalah keluarga, masjid, pondok pesantren madrasah
1.      Keluarga
Dalam  Islam keluarga di kenal dikenal dengan istilah usrah, nash, ali, dan nash. Keluarga dapat di peroleh melalui keturunan (anak cucu), perkawinan(suami istri)
2.      Masjid
Secara harfiah masjid adalah tempat untuk bersujud. Namun dalam arti terminologi, masjid dapat diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan tempat ibadah. Secara umum pendidikan Islam dilakukian di Masjid sebagai lembaga pengembangan pendidikan keluarga.
3.      Pondok pesantren
Kehadiran kerajaan bani umayyah menjadikan pesat ilmu pengetahuan, sehingga anak-anak masyarakat Islam tidak hanya belajar di masjid tetapi juga pada lembaga yang ketiga yaitu kuttab (pesantren)2
4.      Madrasah
Madrasah merupakan isim makna dari darasa yang berarti tempat untuk belajar.istilah madarasah sekarang kini telah menyatu dengan istilah sekolah atau perguruan(terutama perguruan Islam)2



                                                               
2, .lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 221-243
      2.3.      Tujuan Pendidikan Islam

a.      Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek   kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan.tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur.
b.      Tujuan Akhir
Pendidikan islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup didunia  ini telah berakhir pula. Tujuan umum yang berbentuk insan kamil dengan pola taqwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Tujuan akhir pendidikan islam dapat dipahami dalam firman Allah Q.S Ali Imran 102
c.       Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak dididik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan intruksional

d.      Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dalam sejumlah kegiatan pendidikan tertentu3
                                                               
3. Dr. Zakiah daradjat,dkk, ilmu pendidikan islam,Jakarta: Bumi Aksara,2009. Hal 29-32

      2.4.      Landasan Dasar Pemikiran Islam
Setiap usaha atau kegiatan dan tindakan yang di sengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai suatu landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan islam harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan islam itu dihubungkan.
Landasan itu terdiri dari AlQur’an dan sunnah nabi Muhammad SAW yang dapat di kembangkan dengan ijtihad dan lain lain.
a.       Al Qur’an
Al Qur’an ialah firman Allah Berupa wahyu yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an berhubungan Aqidah, Syariah, Muamalah, Sejarah.
b.      As-sunnah
As-Sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengkuan Rasul Allah SWT. Pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan oranglain yang diketahui rasulullah dan beliau membiarkan kejadian atau perbuatan itu berjalan
c.       Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki ilmuwan syariat islam untuk menetapkan sesuatu hukum syariat  Islam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan oleh Al Qur’an dan Sunnah4
                                                               
4. Dr. Zakiah daradjat,dkk, ilmu pendidikan islam,Jakarta: Bumi Aksara,2009. Hal 19-24

      2.5.      Pengertian Pendidikan Islam
Arti pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.
Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Manusia sempurna menurut Islam adalah jasmani yang sehat serta kuat dan Berketerampilan, cerdas serta pandai.
Tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Pendidikan dalam wacana keislaman lebih popular dengan istilah tarbiyah, taklim, ta’dib, riyadhah, irsyad, dan tadris masing-masing istilah tersebut emiliki keunikan akna tersendiri ketika sebagian atau semuanya  disebut secara bersamaan.
Namun kesemuanya akan memiliki makna yang sam jika di sebut salah satunya, sebab salah satu istilah itu sebenarnya mewakili istilah yang lain. Atas dasar itu, dalam beberapa buku pendidikan islam, semua istilah telah digunakan secara bergantian dan mewakili peristilahan tersebut.5
                                                               
5.lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 10.

      2.6.      Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam mempunyai beberapa prinsip tertentu guna menghantarnya tercapainya pendidikan. Prinsip itu adalah:
1.      Prinsip universal (syumuliah)
2.      Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan (tawazun qaiqtishadiyah)
3.      Prinsip kejelasan (tabayun)
4.      Prinsip tak bertentangan
5.      Prinsip realisme
6.      Prinsip perubahan yang diingini
7.      Prinsip menjaga perbedaan individu
8.      Prinsip dinamis dalam menerima perubahan dan perkembangan yang terjadi pe
Laku pendidikan serta lingkungan dimana pendidikan itu dilaksanakan
Komponen-komponen tujuan pendidikan6
1.      Tujuan normatif, yaitu tujuan yang ingin dicapai dengan norma yang mampu mengkristalkan nilai-nilai yang hendak di internalisasi
2.      Tujuan fungsional, yaitu tujuan yang diarahkan pada kemampuan peserta didik sesuai yang ditetapkan
3.      Tujuan operasional, yaitu tujuan yang mempunyai sasaran teknis manajerial

                                                               
6.        lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 71-77
      2.7.      Fungsi Pendidikan Islam
Fungsi pendidikan islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan yang bersifat strukturaldan institusional.
Arti dan tujuan struktur adalah menuntut terwujudnya struktur organisasi pendidikan yang mengatur jalannya proses kependidikan, baik dilihat dari segi vertikal maupun segi horizontal,factor factor pendidikan bisa berfungsi secara interaksional (saling mempengaruhi)yang bermuara pada tujuan pendidikan yang dinginkan.
Oleh karena itu terwujudlah berbagai jenis dan jalur kependidikan yang formal, informal, dan nonformal dalam masyarakat.
Menurut Khursyid Ahmad, yang dikutif ramayulis, fungsi pendidikan islam adalah sebagai berikut:
1.      Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tinggkat-tingkat kebudayaan, nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat bangsa.
2.      Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial ekonomi.7



                                                               
7.        lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 68-69
      2.8.      Manusia dan Pendidikan Menurut Aliran Filsafat Pendidik
Para ulama salaf dan khalaf baru serta ilmuwan muslim telah menganalisis system nilai yang terkandung dalam Al qur’an dan Al-Hadis menjadi ajaran pedoman yang mendasari proses pendidikan islam.
Dari pendekatan filosofis ini adalah lahirnya sikap dasar dan pandangan agama wahyu (agama samawi) yang mengandung konsep wawasan, ide-idei dasar yang member inspirasi terhadap pemikiran umat manusia dalam rangka menyelesaikan permasalahn kehidupan.
Untuk model pendidikan Islam secara secara teoritis dapat dibentuk sesuai dengan pendekatan filosofis sebagai berikut
1.      Aspek Filosofis
Manusia selaku manusia diberi kemampuan dasr yang disebut fitrah yang bersifat dinamisdan cenderung sosial-religius
2.      Aspek Epistomologi
Manusia diberi kemampuan dasar untuk berilmu pengetahuan dan beriman kepada Maha Pencipta sesuai dengan derajat kemampuan manusia.
3.      Aspek paedagogis
Manusia adalah mahluk yang belajar sepanjang hayat melalui proses yang didasari dengan nilai-nilai Islami.8



                                                               
8, Dra. Hj. Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cetakan revisi II hal 159-164
      2.9.      Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,
sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi
1. Pembinaan akhlak.
2. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3. Penguasaan ilmu.
4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi :
1. Tujuan keagamaan.
2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3. Tujuan pengajaran kebudayaan.
4. Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1. Bahagia di dunian dan akhirat.
2. menghambakan diri kepada Allah.
3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.
4. Akhlak mulia.





    2.10.    Pendidik Dalam Pendidikan Islam
Pendidik dalam islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didikny dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afaktif, kognitif, maupun psikomotorik.
Pendidik juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta didik agar mampu mandiri, dan memenuhi tugasnya.
Kedudukan pendidik dalam pendidikan Islam
Pendidik adalah adalah bapak rohani (spiritual father) bagi peserta didik, yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaaan, akhlak mulia, dan meluruskan perilaku yang buruk
Tugas pendidik dalam pendidikan islam
Menurut Al Ghazali, tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan serta membawakan hati manusia untuk mendekatkankan diri kepada Allah SWT. Hal tersebut karena tujuan pendidikan islam yang utama adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Sebagai pengajar (intruksional)
2.      Sebagai pendidik (educator)
3.      Sebagai pemimpin (managerial)10
                                                               
10, lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 68-69

    2.11.    Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta didik cakupannya luas, yang tidak melibatkan anak-anak tetapi juga pada orang dewasa. Sementara istilah anak didik hanya dikhususkan bagi individu yang berusia anak-anak.
Peserta didik dalam pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh baik secar fisik maupun psikologis, sosial dan religious dalam menghadapi kehidupan dunia Akhirat Kelak.
Devinisi tersebut memberi arti bahwa peserta didik merupakan individu yang belum dewasa, yang karenanya memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa.
Anak kandung adalah peserta didik dalam keluarga , murid adalah peserta didik di sekolah, anak-anak penduduk adalah peserta didik masyarakat sekitarnya.
Istilah murid atau thalib sebenarnya sesungguhnya memiliki kedalaman makna dari pada penyebutan siswa dalam proses pendidikan itu terdapat individu yang bersungguh-sungguh menghendaki dan ingin mencari ilmu pengetahuan.11












                                                               
11, lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 103-104
    2.12.    Materi atau Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum atau (manhaj/curriculum) adalah seperangkat perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan, tetapi kurikulum dapat diartikan menurut fungsinya sebagaimana dalam pengertian berikut ini:
1.      Kurikulum sebagai program studi.
2.      Kurikulum sebagai konten.
3.      Kurikulum sebagai kegiatan terencana.
4.      Kurikulum sebagai hasil belajar.
5.      Kurikulum sebagai reproduksi kultural.
6.      Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
7.      Kurikulum sebagai produksi.
dasar, prinsip dan fungsi kurikulum pendidikan Islam
dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum. Dalam pendidikan islam dasar pendidikan di bagi menjadi dua12:
1.      Dasar religi. Dasar yang ditetapkan berdasarkan Al Qur’an As-Sunnah
2.      Dasar falsafah, yaitu memberikan arah kompas tujuan pendidikan islam dengan dasar filosofis.
                                                               
12,  lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 121-125

    2.13.    Metode Pendidikan Islam
Metoda pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas dasar asumsi tertentu tentang hakikat islam sebagai suprasistem.
Tujuan, tugas, dan fungsi metode pendidikan islam
Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantap.
Prosedur pembuatan metode pendidikan Islam
Prosedur pembuatan metode pendidikan Islam adalh dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi , meliputi:
1.      Tujuan pendidikan Islam
2.      Peserta didik
3.      Situasi
4.      Fasilitas
5.      Pribadi pendidik
Asas pelaksanaan metode pendidikan islam, asas motivasi, asas aktivitas, asas persepsi, asas peragaan, asas ulangan, asas korelasi, dan lain-lain.13
                                                               
13,  lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 165-176

    2.14.    Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan , pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik, untuk tujuan pendidikan.
Evaluasi pendidikan islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktifitas didalam pendidikan Islam.
Tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan islam tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya14.
Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi pendidik, sejauh mana ia bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan islam
Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan islam
a.       Prinsip kesinambungan (kontinuitas)
Evaluasi tidak hanya dilakukan sekali atau persemester, tetapi dilakukan secara terus menerus dari lembaga sekolah.
b.      Prinsip menyeluruh (komprehensif)
Prinsip yang melihat semua aspek kepribadian tanggung jawab, dan sebagainya.
c.       Prinsip objektifitas
Evaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh sifat emosional dan irasional.
                                                               
14. lihat  DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008. hal 211-214
    2.15.    Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisis dari segi sistematik atau pendekatan system dari segi ini pendidikan Islam di pandang sebagai suatu proses melalui system yang terdiri dari sub-sub system atau komponen yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Bentuk-bentuk manajemen pendidikan dengan berbagai model antara lain:
1.      Model system intruksional
Teknologi intruksional adalah lebih dari  pada mesin-mesin yang diterapkan dalam proses belajar mengajar.:
a.       Teknologi dapat digunakan dan dikaji kembaliterhadap tujuan pengajaran
b.      Teknologi dapat mengoptimalkan belajar mengajar
c.       Teknologi dapat mengerjakan hal-hal yangtidak dapat dikerjakan
2.      Model penyelenggaraan pendidikan menurut system manajemen
3.      Dalam berfikir manajemen modern beberapa ahli manajemen program
pendidikan antara lain Roger A Kaufman, misalnya telah mengembnagkan berbagai teori  yang dibelakangi oleh ilmu matematika
4.      Model prosedur pengembangan system intruksional
PPSI adalah system intraksional yang berorientasi pada tujuan pendidikan atau pengajarandisamping lebih mengutamakan efektifitas dan efesiensi dalam pengelolaannya.15
                                                               
15,  Dra. Hj. Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cetakan revisi II hal 165-186
    2.16.    Tanggung Jawab Pendidikan Islam
Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik. Secara umum mendidik adalah membantu anak didik didalam perkembangan dari  daya-dayanya dan dalam penetapan nilai-nilai.
Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan pasif artinya si pendidik tidak mendahului masa “peka” akan tetapi menunggu dengan seksama dan sabar.
Bimbingan aktif terletak didalam:
a.       Pengembangan daya-daya yang sedang mengalami masa peka.
b.      Pemberian pengetahuan dan kecakapan yang penting untuk masa depan anak.
c.       Membangkitkan motif-motif yang dapat menggerakkan si anak untuk berbuat sesuai dengan tujuan hidupnya
  1. Orang tua
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak mereka,  karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama terdapat dalam kehidupan keluarga.
  1. Guru
Guru adalah pendidik Profesional, karenanya sangat implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. Mereka takkala menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus pelimpahan tanggung jawab pendidikan kepada anaknya kepada guru.
Syarat untuk menjadi guru
1.      Taqwa kepada Allah sebagai syarat menjadi guru.
2.      Berilmu sebagai syarat untuk menjadi guru.
3.      Sehat jasmani sebagai syarat menjadi guru.
4.      Berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru.
  1. Masyarakat
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh suatu Negara.













                                                               
2. Dr. Zakiah daradjat,dkk, ilmu pendidikan islam,Jakarta: Bumi Aksara,2009. Hal 34-43

2.17.        Media pendidikan islam
1. Pendidikan Kuttab
Pendidikan ini ialah yang mengajarkan al Qu’ran kepada anak-anak dikuttab. Sebagian diantara mereka hanya berpengetahuan sekedar pandai membaca, menulis dan menghafal al Qur’an semata.
2. Pendidikan Umum
Ialah pendidikan pada umumnya, yang mengajarkan dilembaga-lembaga pendidikan dan mengelola atau melaksanakan pendidikan Islam secara formal sperti madrasah-madrasah, pondok pesantren ataupun informal seperti didalam keluarga.
3. Pendidikan Khusus
Adalah pendidikan secara privat yang diberikan secara khusus kepada satu orang atau lebih dari seorang anak pembesar kerajaan (pejabat) dan lainnya.








BAB III
PENUTUP
3.1                                                                                                                                                                                                                  Kesimpulan
Ilmu dalam perspektif Islam bukan hanya mempelajari masalah keagamaan (akhirat) saja, tapi juga pengetahuan umum juga termasuk. Orang Islam dibekali untuk dunia akhirat, sehingga ada keseimbangan. Dan ilmu umum pun termasuk pada cabang (furu’) ilmu agama.
Para ahli pendidikan lebih menyoroti istilah-istilah dari aspek perbedaan antara tarbiyyah dan ta’lim, atau antara pendidikan dan pengajaran. Dan dikalangan penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah kepada afektif, sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan psikomotor.
Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental, dan sosial sedangkan pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak, yang kedua pengertian ini harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al Qur’an dan Sunnah (Hadist).



DAFTAR PUSTAKA
Dr. Zakiah daradjat,dkk, ilmu pendidikan islam, Jakarta: Bumi Aksara,2009
DR. Abdul Mujib M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008
Dra. Hj. Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cetakan revisi II




Tidak ada komentar:

Posting Komentar