Rabu, 04 Januari 2012

metode Pembelajaran PAI


Tugas terstruktur                                                                                               Dosen pembimbing
Metodologi Pembelajaran PAI                                                                          Nurzena.M.Ag



METODE PEMBELAJARAN PAI


DI SUSUN OLEH
TASWIRUDIN
ARIADI
DEDI HERMAN
SULTONI MANAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah-Nya. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI yang telah diberikan oleh dosen pembimbing tepat waktunya walaupun cukup sederhana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurzena M.Ag selaku dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI ini. Dan penulis berterima kasih pada teman-teman yang telah memberi pengarahan dan petunjuk dalam pembuatan makalah ini. 
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pembimbing maupun teman-teman sangat penulis  harapkan tegur sapanya untuk perbaikan makalah ini dan selanjutnya.
Kepada Allah SWT, kami memohon taufik dan hidayah-Nya semoga dalam pembuatan makalah ini senantiasa dalam keridhaannya-Nya. Amin.

                                                                         Pekanbaru, April 2011


                                                                                     Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang................................................................................................ 3
  2. Tujuan............................................................................................................. 3
BAB II. PEMBAHASAN
  1. Metode Eksperimen........................................................................................ 4
  2. Metode Kerja Kelompok................................................................................ 7

BAB III. PENUTUP
  1. Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14







BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Metode dalam bahasa arab dikenal dengan thariqah yang  berarti langkah-langkah strategis yang persiapkan dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah terwujud dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar dengan baik, mudah dan efektif.
Metode mengajar dapat di artikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat belansunggnya proses pembelajaran.  Dalam pandangan filosofis metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat itu mempunyai fungsi ganda pertama metode mengandung kegunaan yang serba guna dan kedua mengandung satu macam tujuan  penggunaan mengandung implikasi bersifat konsisten sistematis dan kebermaknaan menurut kondidsi sasarannya  mengingat sasaran metodo adalah manusia.
B.     Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan antara lain :
a.       Sebagai bahan diskusi , yang dapat dipahami serta dikomentari agar menjadi kajian yang bersifat ilmiah bagi mahasiswa/i.
b.      Memberi pemahaman tentang metode pembelajaran PAI
c.       Untuk memahami beberapa bentuk metode dalam pengajaran kepada peserta didik.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Metode Eksperimen
Yang dimaksud metode eksperim adalah apabila seseorang peserta didik melakukan suatu percobaan setiap preoses dan hasil percobaan itu di amati oleh peserta didik. Misalnya di bangku peserta didik diletakkan segelas air kemudian gelas itu di masukkan sesendok gula. Kemudian apa yang terjadi gula itu melarut dan menghilang dalam air, sedangkan zatnya tetap ada.
Metode eksperimen ini banyak sekali di pakai orang sejak zaman dahulu. Semua penemuan-penemuan seperti lampu yang di ciptakan Thomas Alpha Edison itu semua melalui eksperimen. Dalam Islam pemakaian metode ini juga sering digunakan dalam pelaksanaan pendidikan agama.  Misalnya Nabi Muhammad dalam mengajarkan ibadah juga menggunakan metode eksperimen[1]
A.     Tujuan Yang Hendak Dicapai
Tujuan yang hendak dicapai dalam metode eksperimen adalah:
1.      Dengan metode eksperimen peserta didik dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku.
2.      Peserta didik dapat puladenagn usahanya sendiri memenuhi hukum baru, terutama dengan hukum alam. Dengan metode eksperimen peserta didik akan memiliki ilmu pengetahuan
B.     Keterbatasan dan Pemakaiannya
Ketentuan metode eksperimen terbatas pelaksanaannya apabila:
1.      Jenis masalah yang dipecahkan.
Kalau masalah yang dipecahkan tidak dapat dilakasanakan dengan eksperimen janganlah dilaksanakan pemakaiannya.
2.      Cukup atau tidaknya alat yang digunakan
Dalam eksperimen apabila alat-alat tidak cukup maka tidak semua peserta didik melaksanakannya.
C.     Langkah-Langkah Yang Harus Ditempuh
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam eksperimen:
1.      Menerangkan tujuan eksperimen.
Tujuan eksperimen harus diketahui terlebih dahulu supaya mereka mengetahui apa yang mereka pecahkan dalam eksperimen tersebut.
2.      Membicarakan dahulu  masalah yang penting didahulukan dan mana yang harus dikemudiankan pelaksanaannya
3.      Sebelum eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu pendidik harus menetapakan:
a.       Alat-alat mana yang diperlukan.
b.      Langkah apa yang harus ditempuh.
c.       Hal apa yang harus dicatat.
d.      Variabel-veriabel mana yang harus dicatat.
4.       Setelah eksperimen berakhir pendidik harus:
a.       Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut.
b.      Mengadakan tanya jawab tentang proses .
c.       Melaksanakan test untuk menguji peserta didik.
D.     Kekurangannya
Kekurangan-kekurangan metode eksperimen
1.      Tidak semua bahan pelajaran dapat di eksperimenkan.
2.      Peserta didik yang terlalu muda atau sedikit pengalamannya, tidak dapat melaksanakan eksperimen dengan baik

E.      Keuntungannya
Keuntungan yang dapat diambil dari metode eksperimen:
1.      Menambah keaktifan peserta didik untuk berbuat dan memecahkan masalah sendiri
2.      Dapat melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.
3.      Pengertian peserta didik menjadi luas
F.      Saran-Saran
Saran-saran yang harus dipergunakan dalam melaksanakan eksperimen[2]:
1.      Semua proses yang akan di eksperimenkan harus di bicarakan dengan peserta didik.
2.      Bahan-bahan yang diperlukan harus disiapkan.
3.      Cukup atau tidaknya waktu yang tersedia
4.      Kamampuan peserta didik dalam melaksanakan dan memahaminya.
G.     Syarat-Syarat Eksperimen Yang Baik
1.      Metode ini harus dilaksanakan oleh pendidik yang ahli.
2.      Dijalankan dalam waktu yang berbeda-beda.
3.      Dijalankan sebanyak mungkin.
4.      Hasilnya harus dicatat.
5.      Dilaksanakan dengan teliti
B.     Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan[3].
Tugas itu dikerjakan dalam kelompok secara bergotong-royong misal suatu kelas dapat dipandang sebagai suatu kelompok tersendiri, dapat pula dibagi menjadi beberapa kelompok lagi. Semua pembagian kelompok itu sesuai dengan kepentingannya sebagai prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al-Quran.[4]
1.      Penggunaan metode kerja kelompok.
Metode kerja kelompok wajar digunakan dalam rangka mencapai tujuan sebagai berikut:
  1. Memperoleh penguasa atas bahan pengajaran
  2. Membina kerja sama diantara murid.
  3. Memupuk dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan kelompok.
  4. Melatih kepimpinan murid-murid.
  5. Mengembangkan rasa setia kawan dan sikap tolong-menolong.
  6. Memberi peluang untuk berinisiatif dan mewujudkan diri.
  7. Mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian murid.

2.      Dasar-dasar pengelompokan peserta didik.
Pengelompokan peserta didik secara wajar dapat didasarkan kepada:
a.       Perbedaan individual
Terdapat dua jeniss perbedaan individualyang di pakai untuk pengelompokan, yaitu:
1.      Perbedaan dalam kemampuan belajar.
2.      Perbedaan dalam minat mempelajari sesuatu.
b.      Fasilitas belajar.
c.       Pembagian pekerjaan
d.      Peningkatan partisipasi peserta didik.
e.       Perbedaan jenis kelamin.[5]
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja kelompok.[6]
Terdapat berbagai faktor yang menentukan keberhasilan kerja kelompok
  1. Kecerdasan individual.
  2. Keakraban kelompok terhadap masalah yang dihadapi
  3. Harmonis tidaknya hubungan emosional antar pribadi dalam kelompok.
  4. Ada tidaknya semangat gairah kerja dalam kelompok
  5. Berat ringannya atau sukar tidaknya tugas-tugas yang dihadapi kelompok.
  6. Besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok dan kemampuan pemimpin kelompok untuk menciptakan struktur kerja kelompok yang baik.
4.      Langkah-langkah metode kerja kelompok[7]
Dalam pelaksanaannnya dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Membentuk kelompok.
Pendidik atau peserta didik, atau pendidik bersama peserta didik membentuk kelompok.
b.      Pemberian tugas tugas kepada kelompok.
Pendidik memberikan tugas-tugas kepada peserta didik menurut kelompok masing-masing.
c.       Masing-masing kelompok mengerjakan tugasnya.
Peserta didik bekerjasama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompok masing-masing.
d.      Pendidik atau pendidik bersamaan peserta didik dilakukan penilaian, bukan saja terhadap hasil kerja kelompok yang dicapai kelompok.

5.      Bentuk-bentuk kerja kelompok.
a.       Kelompok jangka pendek.
Disebut juga rapat kilat, biasanya kelompok jangka pendek hanya memakan waktu, lebih kurang 15 menit. Selama rapat kilat pendidik harus berkeliling untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Apakah peserta didik tetap persoalan semula.
2.      Kalau ada keluar persoalan harus diselidiki sebabnya.
3.      Apakah peserta didik memilih kelompok dan seorang pencatat
4.      Apakah peserta didik menyetujui demikian.
5.      Apakah ada peserta didik yang selalu menguasai pembicaraan.
6.      Apakah ada saling harga menghargai untuk setiap pendapat.
b.      Kelompok jangka panjang
Yaitu kerja kelompok yang memakan waktu lama sesuai dengan tugas-tugas yang akan di bahas dan masalah yang akan diselesaikan. Kelompok jangka panjang bertujuan:
1.      Memecahkan masalah yang betul-betul terjadi di masyarakat.
2.      Untuk menanamkan kepada peserta didik supaya berbakti kepada masyarakat
3.      Menambah peserta didik untuk memahami leadership
c.       Kerja kelompok campuran
Kerja kelompok campuran dapat dilaksanakan dengan membagi peserta didik dalam kelompok sesuai dengan kesanggupannya. Supaya kerja kelompok berjalan dengan baik pendidik harus mengusahakan hal-hal sebagai berikut.
1.      Menyediakan tugas sesuai dengan kemampuan tugas peserta didik.
2.      Tugas itu harus disusun dengan baik sesuai dengan kemampuan, supaya dapat diselesaikan setiap kelompok.
3.      Pendidik harus memberikan petunjuk kepada anggota kelompok dimana diperlukan dan dibutuhkan
6.      Kewajiban pemimpin kelompok.
Pemimpin kelompok harus mengembangkan struktur kerja kelompok berikut:
1.      Memberikan hubungan dan pengertian yang jelas mengenai tujuan-tujuan dan kemajuan setiap bagian
2.      Memberian pertolongan setiap bagian kelompok untuk memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapinya.
3.      Melakukan pembagian kerja atau tugas secara jujur.
4.      Memberikan tugas secara efisien sehingga anggota yang mempunyai kecakapan di percayakan untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
5.      Mendidik anggota-anggota dengan tugas yang baru.
7.      Kewajiban anggota kelompok
Agar kerja kelompok mencapai tujuan maka setiap anggota kelompok punya kewajiban
1.      Mengemudikan usaha tanpa bantuan dari pendidik.
2.      Selalu memusatkan perhatian kepada tujuan yang akan dicapai
3.      Masing-masing anggota harus melaksanakan tugas-tugasnya secara bersungguh-sungguh.
4.      Masing masing anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompok lain.
5.      Melaporkan kemajuan yang dicapai dalam ikatan kelompok.
8.      Variabel-variabel yang menentukan terhadap hasil kerja kelompok.
1.      Kecerdasan setiap anggota kelompok dalam memahami masalah, merencanakan dan melaksanakan secara efisien.
2.      Sifat-sifat kepribadian setiap kelompok terutama dalam hubungan dengan kelompok lain.
3.      Lapangan masalah yang menjadi perhatian kelompok merupakan hal yang sudah dikenal.
4.      Pemahaman terhadap kerja kelompok.
5.      Struktur tugas dilaksanakan oleh pemimpin kelompok
6.      Motivasi kelompok.
7.      Besarnya  kelompok.
8.      Sukarnya tugas yang dicapai
9.      Persiapan diluar kelompok dengan anggota dalam kelompok.
9.      Keuntungan-keuntungan kerja kelompok.
1.      Ditinjau dari paedagogis; kegitan kelompok akan meningkatkan kualitas kepribadian peserta didik seperti: adanya kerjasama, toleransi, berfikir kritis, disiplin dan lain sebagainya
2.      Ditinjau dari segi psikologi; timbul persaingan yang fositif antar kelompok karena mereka bekerjasama pada masing-masing kelompok
3.      Ditinjau dari segi sosial. Anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam mengerjakan tugas. 
4.      Ditinjau dari segi ajaran Islam:; saling membantu termasuk dalam ibadah.
10.  Kelemahan-kelemahan metode kerja kelompok.
1.      Kadang-kadang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat sesama peserta didik yang ada dalam kelompok.
2.      Tugas pendidik akan banyak dan lebih beragam.
3.      Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang dikerjakan oleh segelintir peserta didik yang cakap dan rajin, sedangkan peserta didik yang malas akan menyerahkan tugasnya kepada temannya dalam kelompok tersebut.



BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Metode mengajar adalah suatu teknik penyampain bahan-bahan kepada murid.Ia dimaksudkan agar murid  dapat menangkap pelajaran secara mudah,efektif dan dapat dicern anak dengan baik. Oleh karena itu terdapat banyak cara atau metode yang di gunakan oleh guru untuk meningkatakan kemapuan intelektual anak didik agar tercapai dari tujuan pangajaran dan pendidikan tersebut.
Disamping itu penting pula memperhatikan hakikat anak didik yang hendak dididik dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan. Jadi metode itu hanyalah menentukan prosedur yang akan di ikuti.
Marilah kita melihat ayat Al-Quran yang dapat dijadikan pedoman dalam membicarakan mengajar
Terjemahannnya:
Semua makna Al-Quran itu ditanamkan ke dalam hati Nabi Muhammad sa, dan dengan ucapan nabi muhammadlah Al-Quran itu dilafalkan. Apabila makna Al-Quran di bacakan (oleh Nabi Muhammad saw) maka ikutilah bacaan itu (ditujukan kepada sahabatnabi yang hadir sewaktu wahyu turun kepada nabi)
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita tentang metode mengajar dalam suatu proses belajar.











DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Pengantar Murni Jamal,-Ed.1, Cet. 3.-Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Ramayulis.Prof. DR, Metodologi Pendidikan Agama Islam-Cet. 4.-Jakarta: Kalam Mulia, 2005



[1] Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 317
[2] Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 319

[3] Lihat Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hal. 169
[4] Firman Allah SWT
Dan tidak lah patut orang mukmin keluar semua, tetapi langkah baiknya jika keluar ssebagian dari tiap-tiap kelompok, untuk mempelajari ilmu agama dan member kabara takut kepada umatnya waktu mereka kembali kepada merek,moga moga mereka berhati takut. (Q.S Al-Qashas: 21)
[5] Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 369

[6] Lihat Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hal. 163
[7] Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 370

Tidak ada komentar:

Posting Komentar