Tugas
terstruktur Dosen
pembimbing
Metodologi
Pembelajaran PAI Nurzena.M.Ag
METODE PEMBELAJARAN PAI
DI SUSUN
OLEH
TASWIRUDIN
ARIADI
DEDI HERMAN
SULTONI MANAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2011
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat
Allah SWT, yang dengan rahmat dan inayah-Nya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI yang telah diberikan oleh
dosen pembimbing tepat waktunya walaupun cukup sederhana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Nurzena M.Ag selaku dosen pembimbing mata kuliah Metodologi
Pembelajaran PAI ini. Dan penulis berterima kasih pada teman-teman yang telah
memberi pengarahan dan petunjuk dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari
dosen pembimbing maupun teman-teman sangat penulis harapkan tegur sapanya untuk perbaikan
makalah ini dan selanjutnya.
Kepada Allah SWT, kami memohon taufik
dan hidayah-Nya semoga dalam pembuatan makalah ini senantiasa dalam
keridhaannya-Nya. Amin.
Pekanbaru,
April 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang................................................................................................ 3
- Tujuan............................................................................................................. 3
BAB II. PEMBAHASAN
- Metode Eksperimen........................................................................................ 4
- Metode Kerja Kelompok................................................................................ 7
BAB III. PENUTUP
- Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metode
dalam bahasa arab dikenal dengan thariqah yang
berarti langkah-langkah strategis yang persiapkan dalam melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah
terwujud dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan
kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar dengan baik, mudah dan
efektif.
Metode
mengajar dapat di artikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat belansunggnya proses
pembelajaran. Dalam pandangan filosofis
metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat
itu mempunyai fungsi ganda pertama metode mengandung kegunaan yang serba guna
dan kedua mengandung satu macam tujuan
penggunaan mengandung implikasi bersifat konsisten sistematis dan
kebermaknaan menurut kondidsi sasarannya
mengingat sasaran metodo adalah manusia.
B. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini penulis
mempunyai maksud dan tujuan antara lain :
a. Sebagai
bahan diskusi , yang dapat dipahami serta dikomentari agar menjadi kajian yang
bersifat ilmiah bagi mahasiswa/i.
b. Memberi
pemahaman tentang metode pembelajaran PAI
c. Untuk
memahami beberapa bentuk metode dalam pengajaran kepada peserta didik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Metode Eksperimen
Yang dimaksud metode eksperim adalah apabila
seseorang peserta didik melakukan suatu percobaan setiap preoses dan hasil
percobaan itu di amati oleh peserta didik. Misalnya di bangku peserta didik
diletakkan segelas air kemudian gelas itu di masukkan sesendok gula. Kemudian
apa yang terjadi gula itu melarut dan menghilang dalam air, sedangkan zatnya
tetap ada.
Metode eksperimen ini banyak sekali di pakai orang
sejak zaman dahulu. Semua penemuan-penemuan seperti lampu yang di ciptakan
Thomas Alpha Edison itu semua melalui eksperimen. Dalam Islam pemakaian metode
ini juga sering digunakan dalam pelaksanaan pendidikan agama. Misalnya Nabi Muhammad dalam mengajarkan
ibadah juga menggunakan metode eksperimen[1]
A.
Tujuan Yang
Hendak Dicapai
Tujuan yang hendak dicapai dalam metode eksperimen
adalah:
1.
Dengan metode
eksperimen peserta didik dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang
berlaku.
2.
Peserta didik
dapat puladenagn usahanya sendiri memenuhi hukum baru, terutama dengan hukum
alam. Dengan metode eksperimen peserta didik akan memiliki ilmu pengetahuan
B.
Keterbatasan
dan Pemakaiannya
Ketentuan metode eksperimen terbatas pelaksanaannya
apabila:
1.
Jenis masalah
yang dipecahkan.
Kalau masalah yang dipecahkan tidak dapat
dilakasanakan dengan eksperimen janganlah dilaksanakan pemakaiannya.
2.
Cukup atau
tidaknya alat yang digunakan
Dalam eksperimen apabila alat-alat tidak cukup maka
tidak semua peserta didik melaksanakannya.
C.
Langkah-Langkah
Yang Harus Ditempuh
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
eksperimen:
1.
Menerangkan
tujuan eksperimen.
Tujuan eksperimen harus diketahui terlebih dahulu
supaya mereka mengetahui apa yang mereka pecahkan dalam eksperimen tersebut.
2.
Membicarakan
dahulu masalah yang penting didahulukan
dan mana yang harus dikemudiankan pelaksanaannya
3.
Sebelum
eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu pendidik harus menetapakan:
a.
Alat-alat mana
yang diperlukan.
b.
Langkah apa
yang harus ditempuh.
c.
Hal apa yang
harus dicatat.
d.
Variabel-veriabel
mana yang harus dicatat.
4.
Setelah eksperimen berakhir pendidik harus:
a.
Mengumpulkan
laporan mengenai eksperimen tersebut.
b.
Mengadakan
tanya jawab tentang proses .
c.
Melaksanakan
test untuk menguji peserta didik.
D.
Kekurangannya
Kekurangan-kekurangan metode eksperimen
1.
Tidak semua
bahan pelajaran dapat di eksperimenkan.
2.
Peserta didik
yang terlalu muda atau sedikit pengalamannya, tidak dapat melaksanakan eksperimen
dengan baik
E.
Keuntungannya
Keuntungan yang dapat diambil dari metode
eksperimen:
1.
Menambah
keaktifan peserta didik untuk berbuat dan memecahkan masalah sendiri
2.
Dapat
melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.
3.
Pengertian
peserta didik menjadi luas
F.
Saran-Saran
Saran-saran yang harus dipergunakan dalam
melaksanakan eksperimen[2]:
1.
Semua proses
yang akan di eksperimenkan harus di bicarakan dengan peserta didik.
2.
Bahan-bahan
yang diperlukan harus disiapkan.
3.
Cukup atau
tidaknya waktu yang tersedia
4.
Kamampuan
peserta didik dalam melaksanakan dan memahaminya.
G.
Syarat-Syarat
Eksperimen Yang Baik
1.
Metode ini
harus dilaksanakan oleh pendidik yang ahli.
2.
Dijalankan
dalam waktu yang berbeda-beda.
3.
Dijalankan
sebanyak mungkin.
4.
Hasilnya harus
dicatat.
5.
Dilaksanakan dengan
teliti
B.
Metode Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas untuk
mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan
dalam rangka mencapai tujuan[3].
Tugas
itu dikerjakan dalam kelompok secara bergotong-royong misal suatu kelas dapat
dipandang sebagai suatu kelompok tersendiri, dapat pula dibagi menjadi beberapa
kelompok lagi. Semua pembagian kelompok itu sesuai dengan kepentingannya
sebagai prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al-Quran.[4]
1. Penggunaan
metode kerja kelompok.
Metode
kerja kelompok wajar digunakan dalam rangka mencapai tujuan sebagai berikut:
- Memperoleh penguasa atas bahan pengajaran
- Membina kerja sama diantara murid.
- Memupuk dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan kelompok.
- Melatih kepimpinan murid-murid.
- Mengembangkan rasa setia kawan dan sikap tolong-menolong.
- Memberi peluang untuk berinisiatif dan mewujudkan diri.
- Mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian murid.
2. Dasar-dasar
pengelompokan peserta didik.
Pengelompokan
peserta didik secara wajar dapat didasarkan kepada:
a. Perbedaan
individual
Terdapat
dua jeniss perbedaan individualyang di pakai untuk pengelompokan, yaitu:
1. Perbedaan
dalam kemampuan belajar.
2. Perbedaan
dalam minat mempelajari sesuatu.
b. Fasilitas
belajar.
c. Pembagian
pekerjaan
d. Peningkatan
partisipasi peserta didik.
e. Perbedaan
jenis kelamin.[5]
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil kerja kelompok.[6]
Terdapat
berbagai faktor yang menentukan keberhasilan kerja kelompok
- Kecerdasan individual.
- Keakraban kelompok terhadap masalah yang dihadapi
- Harmonis tidaknya hubungan emosional antar pribadi dalam kelompok.
- Ada tidaknya semangat gairah kerja dalam kelompok
- Berat ringannya atau sukar tidaknya tugas-tugas yang dihadapi kelompok.
- Besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok dan kemampuan pemimpin kelompok untuk menciptakan struktur kerja kelompok yang baik.
4. Langkah-langkah
metode kerja kelompok[7]
Dalam
pelaksanaannnya dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membentuk
kelompok.
Pendidik
atau peserta didik, atau pendidik bersama peserta didik membentuk kelompok.
b. Pemberian
tugas tugas kepada kelompok.
Pendidik
memberikan tugas-tugas kepada peserta didik menurut kelompok masing-masing.
c. Masing-masing
kelompok mengerjakan tugasnya.
Peserta
didik bekerjasama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompok masing-masing.
d. Pendidik
atau pendidik bersamaan peserta didik dilakukan penilaian, bukan saja terhadap
hasil kerja kelompok yang dicapai kelompok.
5. Bentuk-bentuk
kerja kelompok.
a. Kelompok
jangka pendek.
Disebut
juga rapat kilat, biasanya kelompok jangka pendek hanya memakan waktu, lebih
kurang 15 menit. Selama rapat kilat pendidik harus berkeliling untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah
peserta didik tetap persoalan semula.
2. Kalau
ada keluar persoalan harus diselidiki sebabnya.
3. Apakah
peserta didik memilih kelompok dan seorang pencatat
4. Apakah
peserta didik menyetujui demikian.
5. Apakah
ada peserta didik yang selalu menguasai pembicaraan.
6. Apakah
ada saling harga menghargai untuk setiap pendapat.
b. Kelompok
jangka panjang
Yaitu
kerja kelompok yang memakan waktu lama sesuai dengan tugas-tugas yang akan di
bahas dan masalah yang akan diselesaikan. Kelompok jangka panjang bertujuan:
1. Memecahkan
masalah yang betul-betul terjadi di masyarakat.
2. Untuk
menanamkan kepada peserta didik supaya berbakti kepada masyarakat
3. Menambah
peserta didik untuk memahami leadership
c. Kerja
kelompok campuran
Kerja
kelompok campuran dapat dilaksanakan dengan membagi peserta didik dalam
kelompok sesuai dengan kesanggupannya. Supaya kerja kelompok berjalan dengan
baik pendidik harus mengusahakan hal-hal sebagai berikut.
1. Menyediakan
tugas sesuai dengan kemampuan tugas peserta didik.
2. Tugas
itu harus disusun dengan baik sesuai dengan kemampuan, supaya dapat
diselesaikan setiap kelompok.
3. Pendidik
harus memberikan petunjuk kepada anggota kelompok dimana diperlukan dan
dibutuhkan
6. Kewajiban
pemimpin kelompok.
Pemimpin
kelompok harus mengembangkan struktur kerja kelompok berikut:
1. Memberikan
hubungan dan pengertian yang jelas mengenai tujuan-tujuan dan kemajuan setiap
bagian
2. Memberian
pertolongan setiap bagian kelompok untuk memecahkan masalah atau kesulitan yang
dihadapinya.
3. Melakukan
pembagian kerja atau tugas secara jujur.
4. Memberikan
tugas secara efisien sehingga anggota yang mempunyai kecakapan di percayakan
untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
5. Mendidik
anggota-anggota dengan tugas yang baru.
7. Kewajiban
anggota kelompok
Agar
kerja kelompok mencapai tujuan maka setiap anggota kelompok punya kewajiban
1. Mengemudikan
usaha tanpa bantuan dari pendidik.
2. Selalu
memusatkan perhatian kepada tujuan yang akan dicapai
3. Masing-masing
anggota harus melaksanakan tugas-tugasnya secara bersungguh-sungguh.
4. Masing
masing anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompok lain.
5. Melaporkan
kemajuan yang dicapai dalam ikatan kelompok.
8. Variabel-variabel
yang menentukan terhadap hasil kerja kelompok.
1. Kecerdasan
setiap anggota kelompok dalam memahami masalah, merencanakan dan melaksanakan
secara efisien.
2. Sifat-sifat
kepribadian setiap kelompok terutama dalam hubungan dengan kelompok lain.
3. Lapangan
masalah yang menjadi perhatian kelompok merupakan hal yang sudah dikenal.
4. Pemahaman
terhadap kerja kelompok.
5. Struktur
tugas dilaksanakan oleh pemimpin kelompok
6. Motivasi
kelompok.
7. Besarnya kelompok.
8. Sukarnya
tugas yang dicapai
9. Persiapan
diluar kelompok dengan anggota dalam kelompok.
9. Keuntungan-keuntungan
kerja kelompok.
1. Ditinjau
dari paedagogis; kegitan kelompok akan meningkatkan kualitas kepribadian
peserta didik seperti: adanya kerjasama, toleransi, berfikir kritis, disiplin
dan lain sebagainya
2. Ditinjau
dari segi psikologi; timbul persaingan yang fositif antar kelompok karena
mereka bekerjasama pada masing-masing kelompok
3. Ditinjau
dari segi sosial. Anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak
yang kurang pandai dalam mengerjakan tugas.
4. Ditinjau
dari segi ajaran Islam:; saling membantu termasuk dalam ibadah.
10. Kelemahan-kelemahan
metode kerja kelompok.
1. Kadang-kadang
dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat sesama peserta didik yang ada
dalam kelompok.
2. Tugas
pendidik akan banyak dan lebih beragam.
3. Tugas-tugas
yang diberikan kadang-kadang dikerjakan oleh segelintir peserta didik yang
cakap dan rajin, sedangkan peserta didik yang malas akan menyerahkan tugasnya
kepada temannya dalam kelompok tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode
mengajar adalah suatu teknik penyampain bahan-bahan kepada murid.Ia dimaksudkan
agar murid dapat menangkap pelajaran
secara mudah,efektif dan dapat dicern anak dengan baik. Oleh karena itu
terdapat banyak cara atau metode yang di gunakan oleh guru untuk meningkatakan
kemapuan intelektual anak didik agar tercapai dari tujuan pangajaran dan
pendidikan tersebut.
Disamping
itu penting pula memperhatikan hakikat anak didik yang hendak dididik dan bahan
pelajaran yang hendak disampaikan. Jadi metode itu hanyalah menentukan prosedur
yang akan di ikuti.
Marilah
kita melihat ayat Al-Quran yang dapat dijadikan pedoman dalam membicarakan
mengajar
Terjemahannnya:
Semua makna Al-Quran
itu ditanamkan ke dalam hati Nabi Muhammad sa, dan dengan ucapan nabi
muhammadlah Al-Quran itu dilafalkan. Apabila makna Al-Quran di bacakan (oleh
Nabi Muhammad saw) maka ikutilah bacaan itu (ditujukan kepada sahabatnabi yang
hadir sewaktu wahyu turun kepada nabi)
Ayat
tersebut menjelaskan kepada kita tentang metode mengajar dalam suatu proses
belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Darajat,
Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam,
Pengantar Murni Jamal,-Ed.1, Cet. 3.-Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Ramayulis.Prof.
DR, Metodologi Pendidikan Agama Islam-Cet.
4.-Jakarta: Kalam Mulia, 2005
[1]
Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 317
[2]
Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 319
[3]
Lihat Zakiah Darajat, Metodologi
Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hal. 169
[4]
Firman Allah SWT
Dan
tidak lah patut orang mukmin keluar semua, tetapi langkah baiknya jika keluar
ssebagian dari tiap-tiap kelompok, untuk mempelajari ilmu agama dan member
kabara takut kepada umatnya waktu mereka kembali kepada merek,moga moga mereka
berhati takut. (Q.S Al-Qashas: 21)
[5]
Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 369
[6]
Lihat Zakiah Darajat, Metodologi
Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hal. 163
[7]
Lihat Prof. DR. Ramayulis, Metodologi
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Kalam Mulia, 2005, hal. 370
Tidak ada komentar:
Posting Komentar